skip to main | skip to sidebar
Rabu, 08 Juni 2011 | 23.48 | 1 Comments

Tips mengatasi Broken Home yang memuakkan


Perpecahan keluarga atau perceraian memang bukan masalah yang pantas untuk dialami siapapun. Tidak ada keluarga yang ingin berpisah. Tetapi, apa daya ketikapermasalahan di antara orang tua tidak dapat diselesaikan dengan kepala dingin, dan sebagai anak kamu harus menjadi korban dari pertikaian tersebut. Broken home pasti selalu meninggalkan luka bagi yang pernah mengalaminya. Terutama anak yang sama sekali tidak bersalah dalam permasalahan orang tua mereka.
Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi trauma akibat buruk perceraian, yaitu:
  1. Berpikiran Terbuka dan Positif. Tidak perlu terlalu larut dalam kesedihan dan keterpurukan. Orang tua cerai karena demi kebaikan mereka berdua. Walaupun terdengar egois, tetapi bukan berarti pelampiasan kekecewaan kamu kepada mereka dengan merusak diri kamu sendiri. Walaupun orang tuamu berpisah tetapi kamu akan tetap memperoleh kasih sayang yang sama dari keduanya.
  2. Jangan Pikul Beban Itu! Apakah kehancuran keluarga harus menjadi masalah remaja yang wajib dipikul? Jawabannya tentu tidak. Broken home memang membuat kamu tidak utuh tapi juga bukan berarti menghancurkan kamu. Banyak remaja yang tidak dapat bangkit setelah diterpa badai perceraian.
    Mereka kehilangan arah hidup dan semangat untuk meraih kebahagiaan masa depan. Ambillah hikmah dari perpisahan orang tua agar di masa depan kamu tidak perlu mengalami hal yang sama.
  3. Jangan Mengatasi Masalah Dengan Masalah. Hilangkan pikiran bodoh yang melankolis yang terus membayang-bayangi kehidupanmu. Broken homemerupakan trauma berat. Tapi hanya jiwa-jiwa yang tangguh dan optimis yang mampu mengantisipasinya. Tidak perlu menceburkan diri kepada masalah remaja yang lain untuk melupakannya. Seperti narkoba, minuman keras, kenakalan remaja, atau pergaulan bebas. Karena semua itu tidak akan menyelesaikan masalah tetapi malah membuatmu semakin terpuruk.
  4. Hadapi Permasalahan. Hadapilah perceraian itu dengan gagah berani. Hanya dengan berani menghadapinya maka kamu akan dapat melaluinya dan akhirnya mampu memulai lembaran baru dalam kehidupanmu. Orang tua cerai bukan mengharapkan anaknya tercerai berai pula. Maafkanlah orang tua apabila kamu kecewa dengan sikap mereka. Setiap manusia pernah melakukan khilaf dalam hidup. Manusia yang mudah memberi maaf akan menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi badai masalah apapun jenisnya. Maka, jadilah pemaaf!
  5. Kejar impian dan cita-citamu. Khalil Gibran berujar, bahwa orang tua bukanlah pemilik dari anak-anak mereka sehingga tidak bisa menentukan masa depannya kecuali anak itu sendiri. Jadi, ketika broken home terjadi, maka semangat untuk mengejar mimpi dan mewujudkan cita-cita tidak perlu ikut hancur dalam dirimu. Tetap berjuanglah untuk menggapai harapan-harapanmu, jangan jadikan perceraian sebagai kendala. Tetaplah semangat!

1 komentar:

andre nugie mengatakan...

gak semua yg ente ketik diatas bener gan,,malah kbnyakan salahnya
jarang bahkan langka anak yg broken home ato broken homer itu seperti yang ente katakan diatas
dan gak ada yg namanya broken home itu tetep dapet kasih sayang yg sama,,pasti beda lho gan
korban ato anak broken home itu banyak yg larike narkoba dan pergaulan bebas karena mereka kurang kasih sayang,,dan mereka yg terjun ke narkoba ato pergaulana bebas itu karena mereka seperti menemukan dunia mereka sndiri,di dunia itu mereka dianggap
beda dgn keluarga sendiri,kbnyakan yg ky gtu tuh ortu yg gak tau diri dan sering menyalahkan anak krna prbuatannya sendiri
sebab anak broken home pasti single parent dan pasti bapak ato ibu nya bekerja,dan jika bapak ato ibunya itu plg bekerja dan otak mumet pasti mreka akan mlakukan something yg membuat kita akan membenci mereka dan kesalahannya
CMIIW

Posting Komentar

 
Copyright Situs-remaja © 2010 - All right reserved - Using Blueceria Blogspot Theme
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.